Teringat jelas dalam benakku, tepat seminggu yang lalu sekitar jam setengah sembilan pagi, dua puluhan mahasiswa dari jurusan Teknik Metalurgi ITB dikumpulkan di taman flexi. Taman itu terletak di pusat kota Bandung dan menjadi tempat berkumpul yang baik menurutku. sehari sebelumnya setelah melakukan amazing race, kami diintruksikan untuk menggunakan pakaian yang biasa ada dijalan, entah tujuannya untuk apa. dihari itu, aku memakai baju layaknya seorang sales lengkap dengan tas laptop yang biasa digunakan para sales untuk menawarkan dagangannya. Namun, teman-teman yang lain berpakaian lebih simpel dan malah terlihat sangat sederhana, semisal ada yang memakai pakaian seperti tukang parkir, penjual asongan, tukang becak dan semacamnya. jelas saja aku bingung, pakaianku merupakan pakaian paling rapi diangkatanku.
Acara pun dimulai, tanpa tahu apa-apa, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan antara tiga sampai empat orang. aku berpasangan dengan Ichi dan Garry. Ichi adalah mahasiswi bertubuh agak kecil menurutku dan orangnya berkerudung sedangkan Garry adalah mahasiswa bertubuh lumayan besar dan berwajah cina tapi asli bojonegoro. Setelah pembagian kelompok, mas fikry, mahasiswa yang membuat acara ini mulai menjelaskan peraturan games kali ini. kalau bisa aku simpulkan sih gini:
Acara pun dimulai, tanpa tahu apa-apa, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan antara tiga sampai empat orang. aku berpasangan dengan Ichi dan Garry. Ichi adalah mahasiswi bertubuh agak kecil menurutku dan orangnya berkerudung sedangkan Garry adalah mahasiswa bertubuh lumayan besar dan berwajah cina tapi asli bojonegoro. Setelah pembagian kelompok, mas fikry, mahasiswa yang membuat acara ini mulai menjelaskan peraturan games kali ini. kalau bisa aku simpulkan sih gini:
"Semua barang bawaan disimpan ditempat ini dan hanya boleh membawa uang 2rb rupiah dan satu buah HP di setiap kelompoknya serta membawa KTP masing-masing"
"Dengan uang 2rb itu silakan dengan cara yang halal jadikan uang senilai 25rb"
"Tidak boleh ngamen, ngemis, apalagi mencuri"
"batas waktu sampai jam 2 siang di sekre IMMG"
Tuh kan, gak ngerti lagi ini, semakin dipikir semakin ribet. Dengan uang 2rb bisa jadi 25rb itu sesuatu yang dilihat-lihat sangatlah susah. Apalagi dengan pakaian kami yang super rapi, Aku berkemeja lengan panjang dan bercelana kain, ichi pakaiannya juga cukup rapi, garry dengan tampang cinanya. Bayangkan, jika kita nyari kerjaan nyuci piring ke restoran, mana ada yang mau percaya. malah langsung diusir. -_-
Akhirnya, dengan percaya diri yang tinggi, dengan semangat mencari uang 25rb kami pun berangkat tanpa tahu masa depan apa yang menanti kami.
Perjalanan pertama, kami menuju ke barat untuk mencari kitab suci, becanda, kami kebarat dan ngobrol ngalor-ngidul mau kerja apaan. setelah beberapa lama berjalan, kami pun sepakat untuk mencari hotel/restoran untuk menjadi tukang cuci selama beberapa jam ini. Hidup itu kadang tidak berjalan dengan yang kita harapkan, setelah mencoba 3 hotel dan 2 restoran semuanya gagal sob. Alasannya bervariasi, dari managernya gak ada, udah penuh sampai harus ngelamar pekerjaan dulu. sebelumnya, di Yogya mart dekat BIP, kami membeli air minum untuk dijual lagi. namun, apa daya, air minum yang bermerk R*n 89-1 tidak laku dipasaran kawan. Akhirnya, Ideku pun datang, terbesit dipikiran untuk berjualan di Simpang dago, memang sehari sebelumnya saat amazing race aku menjual banyak botol minum disana. kami pun berjalan kaki dari ujung ke ujung, kalo dihitung mungkin kami berjalan ada 4 kiloan deh.karena saking capeknya, air minum itu kami minum, uang modal pun tinggal 1100 aja. mustahil untuk mendapat satu botol aq*a. Tapi secercah harapan kembali kepada kami, Sang Cina Bojonegoro membawa uang lebih, lebih 2rb dari seharusnya, huh, syukurlah, masih ada modal untuk membeli satu botol lagi.
Satu botol air minum bermerk itu harganya 2rb rupiah dan akan kami jual kepada sopir angkot seharga 3rb. setelah dihitung-hitung kami harus menjual sebanyak 23 botol untuk bisa mencapai 25rb. Sampailah kami di pasar simpang tepat disebelah pangsa pasar kami. *kring* terbelilah satu botol air minum yang siap dijual lagi. Menjual airmminum bukanlah sesuatu yang mudah, aku paling lama perlu waktu 30 menit untuk menjual 1 botol. keuntungan bersih kami adalah 5200, selama 4 jam. bayangkan kami hanya mampu mengumpulkan 1300 perjamnya. sebuah pengalaman yang tak akan dilupakan. pelajaran yang aku ambil:
- Mencari uang itu susah, jangan menghamburkan uang tanpa tujuan penting. pelit dan irit itu beda kok.
- belajarlah menghargai orang lain. yah, pelajaran ini yang paling penting, bayangkan, saat orang lain menawarkan sesuatu padamu dan kamu tidak memberikan penolakan yang baik, langsung pergi atau bahkan marah-marah, bagaimana perasaan penjual itu. Benar-benar terasa.
nice... wkwkw
BalasHapussedikit inspiratif, tingkatkan ngblognya. :)
BalasHapus