Welcome text


Terima kasih Sudah Berkunjung.... :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Senin, 11 Maret 2013



Laporan Modul I, MG2212
Crushing
Farisy Yogatama (12511025) / Kelompok I / Jum’at, 1-Maret-2013
Asisten: Daniel Christoffel (12510002)


Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut. Cruseher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary crushing, dan fine crushing.
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.
Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory Crusher ukuran kecil, Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.
Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills dan Ring Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi.
Ada beberapa istilah yang dikenal dalam kominusi. Gape adalah ukuran yang menunjukkan besar bukaan untuk feed pada sebuahjaw crusher. Angle of nip (Sudut jepit), pada jaw crusher didefinisikan sebagai besar sudut yang dibentuk antara kedua jaw, sementara pada roll crusher, sudut jepit adalah besar sudut yang dibentuk antara tangen dari permukaan roll yang kontak dengan material. Kemampuan sebuah crusher didefinisikan dengan reduction ratio, yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara ukuran mineral yang masuk, dengan ukuran mineral yang keluar. Kemudian ada 80]% Reduction Ratio (RR80), yaitu rasio antara ukuran screen dimana 80% material bisa masuk dan ukuran screen dimana 80% produk bisa keluar.


  
1. Jelaskan istilah gape,  setting, dan angle of nip.
Gape adalah besar bukaan maksimal sebuah crusher (jarak maksimal antara kedua sisi crusher).
Setting adalah gape dikurangi selisih antara gape dan bukaan lubang untuk output yang dibagi 2. Ada dua jenis setting, yaitu open side setting, ketika keadaan crusher terbuka, dan close side setting, ketika tertutup.
Angle of nip atau sudut jepit, pada jaw crusher adalah sudut yang terbentuk antara kedua plat yang ada di crusher. Sementara pada roll crusher, sudut jepitnya adalah sudut antara dua titik pada roll yang bersinggungan dengan partikel.



2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction ratio, limiting reduction ratio, dan reduction ratio 80%. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reduction ratio dari hasil peremukan?
Reduction Ratio adalah rasio antara ukuran feed dengan ukuran produk hasil dari crushing. Limiting reduction ratio adalah rasio antara ukuran bukaan dimana semua feed bisa masuk, dan ukuran bukaan keluaran dimana semua produk bisa keluar. Reduction ratio 80% adalah rasio antara ukuran bukaan dimana 80% feed bisa masuk, dan ukuran bukaan keluaran dimana 80% produk bisa keluar. Yang mempengaruhi besarnya reduction ratio adalah ukuran feed, ukuran hasil, serta kemampuan alat itu sendiri.

3. Ada berapa macam jenis jaw crusher menurut desainnya dan dimana letak perbedaannya?
-single toggle: memiliki satu tuas untuk menggerakkan jaw
-double toggle: memiliki dua tuas untuk menggerakkan jaw
-dodge: tidak menggunakan tuas, menggunakan pivot di bawah.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan choke crushing dan arrested crushing pada operasi peremukan serta beri contoh alat yang menggunakan cara tersebut.
Choke Crushing adalah penggerusan yang terjadi karena interaksi antar partikel yang ada di dalam crusher, sementara arrested crushing adalah penggerusan yang terjadi karena ukuran partikel yang melebihi lebar jaw di satu titik tertentu, sehingga ia harus dihancurkan supaya bisa melalui titik tersebut. Roll crusher menggunakan choke crushing, dan jaw crusher menggunakan arrested crushing.

5. Jelaskan mekanisme remuknya material.
Material diremukkan dengan dua cara, yaitu dengan Choke crushing, dimana material remuk karena interaksinya dengan material lain, atau dengan arrested crushing, dimana material diremukkan oleh jaw karena ukurannya melebihi lebar jaw sehingga tidak bisa melewati jaw.

6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju partikel melewati permukaan ayakan.
- Ukuran partikel. Makin kecil ukuran partikel, maka akan makin cepat pula ia melewati permukaan ayakan.
- Kecepatan gerak ayakan. Makin cepat ayakan bergerak, maka akan makin cepat partikel melewati permukaannya, karena partikel bisa lebih cepat menemukan lubang yang kosong.
- Persebaran partikel di permukaan ayakan. Makin tersebar partikel, maka makin cepat ia melewati permukaan ayakan.
- Ukuran lubang di ayakan. Makin besar ukuran lubangnya, maka makin cepat partikel lewat, karena semakin banyak partikel yang bisa melewati ayakan.

7. Bagaimana menyatakan ukuran dari jaw crusher, gyratory crusher, roll crusher, dan pengayak getar (vibrating screen)?
Jaw crusher: gape × width
Gyratory crusher: opening width × mantle max diameter
Roll Crusher: diameter × width
Vibrating screen: aperture

 Kesimpulan
Mekanisme crushing adalah mengecilkan ukuran bijih dengan diremukkan. Crushing meremukkan bijih dengan menekan bijih dengan plat/roll yang mempunyai kekerasan lebih dari bijih yang diremukkan. Pengayakan dilakukan untuk mengambil bijih yang ukurannya sesuai. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil ayak adalah - Ukuran partikel. Makin kecil ukuran partikel, maka akan makin cepat pula ia melewati permukaan ayakan.
- Kecepatan gerak ayakan. Makin cepat ayakan bergerak, maka akan makin cepat partikel melewati permukaannya, karena partikel bisa lebih cepat menemukan lubang yang kosong.
- Persebaran partikel di permukaan ayakan. Makin tersebar partikel, maka makin cepat ia melewati permukaan ayakan.
- Ukuran lubang di ayakan. Makin besar ukuran lubangnya, maka makin cepat partikel lewat, karena semakin banyak partikel yang bisa melewati ayakan.

Daftar Pustaka

Mill, B.A. and Napier. Mineral Processing Technology. Elsevier Science & Technology Books(2005).
Pages: 108-136
Kelly, Errol G. and David J. Spothiswood. Introduction to mineral processing. Willey & Sons Inc (1982). Pages: 199-269

 Lampiran
Jaw crusher
Saat mesin dijalankan, pitman akan bergerak naik-turun, saat pitman naik turun tersebut membuat fronttoggle dan back toggle maju mundur dan menciptakan stroke yang bisa membuat movable jaw bergerak maju mundur dan menimbulkan throw. Disaat minral dimasukkan, bukaan akan mebiarkan mineral masuk kedalam, namun dihancurkan saat movable jaw melakukan penutupan.



1 komentar:

  1. saya mau tanya...didalam praktikum... gimana cara saya bisa mengambil 80% umpan kumulatif...kemudian apa fungsi nip angle pada jaw crusher dalam peremukan

    BalasHapus

Komen untuk memperbaiki blok ini, No Spam, No SARA. keep Ikhlas.. :D